Apakah Stainless Steel Bersifat Magnetik?
Sifat magnet baja tahan karat secara utama ditentukan oleh struktur dan komposisinya. Ada beberapa jenis baja tahan karat, masing-masing termasuk dalam keluarga yang berbeda berdasarkan struktur kristalnya: feritik, austenitik, martensitik, duplex, dan baja tahan karat pengerasan presipitasi.
Baja Tahan Karat Ferritic: Jenis ini ditandai dengan kandungan kromium tinggi dengan sedikit atau tanpa nikel. Kelas umum seperti 430 dan 409 adalah ferritic dan secara alami magnetik karena struktur butir kubik berpusat tubuh mereka. Baja tahan karat ferritic biasanya digunakan dalam peralatan, aplikasi otomotif, dan situasi lain di mana ketahanan korosi penting dan sifat magnetik dapat menguntungkan.
Baja Stainless Austenitik: Jenis yang paling sering digunakan, terutama kelas 304 dan 316, baja stainless austenitik mengandung kadar kromium dan nikel yang tinggi dan memiliki struktur kristal kubik berpusat wajah. Struktur ini tidak memiliki respons magnetik dalam keadaan anilnya sehingga tidak magnetik. Namun, pengolahan dingin, seperti membengkokkan, memotong, atau menggulung, dapat menyelaraskan struktur kristal dengan cara yang menghasilkan respons magnetik yang lemah.
Baja Tahan Karat Martensitik: Mirip dengan baja tahan karat feritik tetapi dengan tingkat karbon yang lebih tinggi, baja martensitik seperti 410 dan 420 bersifat magnetik. Mereka umumnya digunakan dalam aplikasi di mana kekerasan, serta ketahanan korosi, diperlukan, dan mereka dapat diendapkan dengan perlakuan panas.
Baja Stainless Duplex: Baja-baja ini merupakan kombinasi struktur austenitik dan feritik yang memberikan kekuatan yang lebih tinggi dan sifat magnetik yang signifikan. Baja duplex umum seperti 2205 digunakan di lingkungan di mana diperlukan kekuatan dan ketahanan terhadap korosi.
Baja Tahan Pengerasan Presipitasi: Seperti 17-4 PH, dapat bersifat magnetik. Baja-baja ini dirancang untuk kekuatan tinggi dan ketahanan korosi yang moderat dan memperoleh sifat-sifatnya melalui proses perlakuan panas yang menyebabkan presipitat terbentuk dalam baja, meningkatkan baik kekuatan maupun kerentanan magnetik.
Sifat magnetik dari baja tahan karat tidak hanya dipengaruhi oleh komposisi paduannya tetapi juga kondisi spesifik di bawah mana baja tersebut diproses dan penggunaan yang dimaksudkan. Dalam aplikasi di mana magnetisme mungkin menjadi masalah, seperti dalam aplikasi elektronik tertentu atau aplikasi berkeasaman tinggi, sangat penting untuk memilih grade dan metode pengolahan yang tepat untuk memastikan produk akhir memenuhi semua spesifikasi yang diperlukan.
Memahami aspek-aspek stainless steel ini membantu dalam memilih jenis yang tepat untuk aplikasi tertentu, terutama di lingkungan di mana sifat magnetik bisa bermanfaat atau merugikan.